A Review Of DEWAPETIR33 DAFTAR
A Review Of DEWAPETIR33 DAFTAR
Blog Article
Hraf-haf sifatnya kasar dan tidak menyenangkan, maka dari itu jiwa-jiwa harus mencari cara untuk menjawab dengan sopan untuk bisa mencapai surga. Hraf-haf digambarkan sebagai laki-laki di dalam perahu dengan kepala menghadap ke belakang.
Cerita Minos dan Epimenides mengindikasikan bahwa gua-gua ini merupakan tempat ritual inkubasi oleh para raja dan pendeta. Di Kreta, Zeus dilambangkan sebagai pemuda berambut panjang alih-alih sebagai orang dewasa, dan dipuja sebagai ho megas kouros "pemuda yang hebat".
Thoth adalah dewa pelindung perpustakaan dan para juru tulis. Dalam setiap cerita yang menceritakan tentang Thoth, Thoth adalah sahabat dan penolong manusia yang memberikan pemahaman pada mansia lewat berkah berupa tulisan. Dia muncul dalam satu cerita di mana dia bertaruh untuk memenangkan lima hari yang dibutuhkan oleh Nut untuk melahirkan anak-anaknya – yang nantinya akan menjadi Lima Dewa Pertama – dan di cerita lain sebagai penengah untuk para dewa dan pengantar pesan. Di dunia dunia akhirat Thoth berdiri dengan Osiris dan mencatat di Aula Kebenaran pada saat situal Penimbangan Jantung. Pasangannya adalah Seshat, putrinya atay istrinya yang merupakan lawan wanitanya dan juga pelindung perpustakaan dan buku-buku.
Ptah – Salah satu dewa Mesir tertua yang muncul pada Periode Dinasti Pertama (sekitar 3150-2613 SM) tapi kemungkinan besar berasal dari Periode Pradinasti (sekitar 6000-3150 SM). Ptah adalah dewa besar dari Memphis, pencipta dunia, dewa kebenaran, dan dewa ketua dari kota Memphis dan wilayah sekitarnya sekitar tahun 3000 SM. Ptah awalnya adalah sosok yang berdiri di bukit purba ben-ben pada saat penciptaan dunia. Kemungkinan dia adalah dewa kesuburan yang awal dan diasosiasikan dengan pohon kelor yang, pada mitos awal, adalah pohon kesukaannya untuk berisitirahat.
Sekhmet – Salah sat dewi paling penting di Mesir kuno. Sekhmet adalah dewi singa yang biasanya digambarkan sebagai seorang wanita berkepala singa. Namanya berarti ‘Kuat’ dan biasanya diinterpretasikan sebagai ‘Wanita yang Kuat’. Dia adalah dewi penghancuran dan kesembuhan, dewi angin gurun dan angin sejuk. Dia adalah putri Ra yang muncul dalam salah satu cerita paling penting mengenai Mata Ra/Dewi Jauh. Ketika Ra sudah lelah dengan dosa-dosa umat manusia, dia mengirimkan Sekhmet untuk menghancurkannya. Sekhmet memporak-porandakan dunia sampai dewa-dewa lainnya memohon pada Ra untuk menghentikan Sekhmet sebelum seluruh manusia benar-benar musnah. Ra memiliki sebuah gentong berisi bir yang diwarnai merah untuk menarik perhatian Sekhmet yang sedang haus darah dan meninggalkan gentong itu di Dendera.
Mestjet hanya diketahui dari sebuah stela di Abydos yang menunjukkan Mestjet sebagai seorang wanita sedang berdiri dengan memegang ankh di satu tangan dan sebatang tongkat di tangan satunya sementara putrinya mendekat untuk memberi hormat.
Heka – Salah dari yang paling tua dan paling penting di antara para dewa dan dewi Mesir. Heka adalah dewa pelindung sihir dan obat-obatan namun juga merupakan sumber kekuatan purba check here di alam semesta. Heka sudah ada sebelum dewa-dewi yang lain dan hadir saat penciptaan; meskipun, di mitos yang belakangan, Heka dipandang sebagai putra Menhet dan Khnum dan merupakan bagian dari tiga serangkai dari Latopolis. Dewa Heka digambarkan sebagai seorang laki-laki yang membawa tongkat dan pisau. Pendeta-pendeta Heka adalah para tabib.
Empat Serangkai – Representasi dari keutuhan yang terkadang berkorespondensi dengan empat titik mata angin dan diwakili oleh Empat Putra Horus. Keseimbangan adalah konsep yang penting bagi bangsa Mesir kuno dan angka-angka dua, empat dan delapan merupakan representasi dewa yang signifikan (seperti halnya tiga, enam dan Sembilan).
Masing-masing memiliki titik utama yang harus dijaga, organ dalam yang harus dilindungi dan memiliki satu dewi yang mengawasi.
Namun Raijin bagi sebagian orang tetap dihormati dan disembah. Pada musim kemarau, para petani di Jepang memohon dan berdoa kepada Raijin agar dapat menurunkan hujan dan guntur.
Thoth – Dewa tulisan dan kebijaksanaan, kebenaran dan integritas. Thoth adalah salah satu dewa yang paling penting dalam panteon Mesir yang disembah sejak Periode Pradinasti (sekitar 6000-3150 SM) hingga Dinasti Ptolemaik (323-thirty SM), penguasa terakhir Mesir. Kemungkinannya dia awalnya adalah dewa bulan, putra dari Atum (Ra) namun teks-teks yang ada belakangan menggambarkan Thoth sebagai putra Horus. Dalam beberapa teks, Thoth digambarkan sebagai seekor kera babon tapi lebih sering sebagai laki-laki berkepala burung ibis yang menggenggam peralatan menulis. Dia dikreditkan sebagai penemu tulisan dan merupakan tukang catat para dewa. Dia dikenal sebagai ‘Penguasa Waktu’ dan ‘Penghitung Tahun’ karena dia menandai berlalunya waktu dan, lewat sihir yang kuat dari pengetahuan ilahinya tentang kata-kata, memberikan raja masa kekuasaan yang panjang sehingga raja bisa mempertahankan tatanan di bumi.
Hathor – Salah satu dewi yang paling terkenal dan paling penting dalam Mesir kuno. Dia adalah putri dari Ra dan, dalam beberapa cerita, adalah istri Horus Agung. Dewi yang sangat purba, Hathor dikirim oleh Ra untuk menghukum umat manusia karena dosa-dosa mereka. Dewa-dewi lainnya memohon kepada Ra untuk menghentikan penghancuran ini sebelum tidak ada lagi manusia yang tersisa untuk merasakan efek jera dari hukuman ini. Ra kemudian menyiapkan sebuah tong berisi bir yang diwarnai merah, supaya menyerupai darah, dan meletakkannya di Dendera, kemudian, Hathor, yang sedang haus darah, meminumnya. Dia pun tertidur dan terbangun sebagai dewi welas asih yang menjadi teman bagi semuanya.
Dewi Bat memberkati orang-orang dengan kesuksesan karena kemampuannya melihat masa lalau dan masa depan. Pada akhirnya Bat diserap oleh Hathor yang mengambil karakteristiknya.
Dalam Teks-Teks Piramida, Denwen mencoba untuk membunuh semua dewa-dewi dengan napas apinya namun dikalahkan oleh roh raja yang sudah mati yang menyelamatkan ciptaan.